Ukhti, entah ada angin apa aku pasti selalu meng-klik siapa saja yang me-like pendapatku dan siapa saja yang me-like pendapat orang lain yang kontra dengan pendapatku. Menariknya, biasanya yang protes dengan pendapatku adalah mereka yang ikhwan. Tidak ada akhwat yang pernah mau berdiskusi denganku terang-terangan.
Mungkin mereka para akhwat tidak punya pendapat. Mungkin juga mereka tidak tau permasalahan yang sedang dibahas. Atau mungkin juga mereka menghargaiku sebagai seorang teman.
Tapi…
Sepertinya tidak untuk kamu ya ukhtii…
Kamu ini seperti bunglon, ukhti… Di depan banyak orang kamu memperlihatkan wajah manis dan penuh kelembutan. Entah wajah manis dan suasana kelembutan itu engkau buat-buat saja atau memang itulah dirimu yang kalem.
Namun, kecewa aku sungguh kecewa. Ketika aku klik siapa saja yang me-like pendapat orang yang kontra denganku, “pasti” ada nama kamu hehe… Kamu ketahuan ya… Mau ngapain sih?
Diam-diam kamu memerhatikan diskusi-diskusi yang pernah aku lakukan. Kenapa diam-diam? Kenapa gak pernah muncul ke permukaan?
Kamu sungguh berbeda dengan akhwat lainnya ukhti.. Di saat akhwat lainnya diam saja dan menghindar berdebat/berdiskusi dengan alasan masing-masing, tapi kamu…
Kamu pasti tampil dengan me-like pernyataan-pernyataan yang protes terhadap pendapatku.
Setiap apa pun yang ku-post di facebook ukhti… Baik itu di grup, di status, bahkan di link yang aku share.
Kamu diam-diam menunjukkan protesmu di balik punggung ikhwan yang menentang pendapatku!
Maumu apa, ukhti? Maumu apa?
Aku yakin, kamu benci banget sama aku, ukhti… Tapi sungguh kamu itu jaga imej sekali ya di depan orang banyak. makanya kamu gak berani menunjukkan komentarmu terang-terangan. Kamu pasti membicarakanku di belakang. Hehe…
Di sisi lain, kamu mengikuti diskusi dan sok-sokan me-like pendapat yang kontra biar dianggap kamu ngerti dan paham ya ukhti? hehe… Dianggap sama siapa? ^^ kamu merasa tersaingi olehku ya? (Siapa juga yang ngajak saing-saingan, ukhti??? Aku gak peduli tau..) Maka, kamu pun ikut-ikutan nimbrung nonton diskusi. Padahal sebenernya yang kamu ketahui gak seberapa -_-” Yah, lumayan lah ya ukhti gaya-gayaan nimbrung dengan mendukung pihak yang kontra dari belakang… Tapi biar kamu gak terlihat sebagai orang yang suka ribut, maka kamu hanya bisa me-like saja tidak berani komentar. hehe…
Kayaknya kamu itu benci banget ya sama aku.. ^^ Saking bencinya kamu sama aku, tulisanku yang bisa jadi menginspirasimu saja pasti kamu memalingkan muka dan dalam hati kamu mengatakan, “Gue juga bisa.” Dan jika tulisanku membuatmu jengkel karena pandanganku berbeda, kamu diam-diam ikut mendukung perdebatan yang dimulai oleh orang lain.
Apakah kamu tidak malu ukhti? Tidak malu dengan akhlakmu yang suka bermuka dua?
Ukhti, kalau kamu benci aku, jujurlah… Jangan kebencianmu kau tunjukkan dengan wajah masammu ketika kita berpapasan. Lalu sikapmu itu membuatku berspekulasi macam-macam. Biar kita sama-sama tau aja siapa dirimu. Ah, tapi aku mah udah tau siapa dirimu.
Sebenernya kalau dipikir-pikir, buat apa ya aku capek-capek terus memperbaiki hubungan pertemanan kita kalau kamunya kayak gitu terus? Angkuh di hadapanku.
Ya sudah lah, aku kan sudah minta maaf. Aku sudah berusaha menyambung silaturahim. Aku sudah berusaha memperbaiki hubungan kita. Kalau kamu tetap saja angkuh, hmm itu bukan urusanku 😀 Itu urusanmu dengan Allah.
Ukhti, ingat ya, mau kayak gimana juga sikap kamu kepadaku, mau kamu bilang aku bukan termasuk “insan-insan yang baik” yang kamu katakan dalam statusmu, mau kamu bilang apa pun tentangku, AKU TIDAK PEDULI!!!
Kasihan teman-temanmu ya… mereka kira kamu orang yang baik. Kalau saja aibmu kubongkar semua, gimana jadinya ya? Ah sudahlah… semua orang punya aib. Aku pun punya aib. Setiap kita punya episode yang berbeda.
Aku penasaran, sampai kapan ya hubungan pertemanan kita kayak gini gak nyaman?
